Me Is Narsiiiis

Me Is Narsiiiis

Monday, April 26, 2010

Apa SaLahku by D'Massiv :'(

Apa saLahku
Kau buat begini
Kau tarik uLur hatiku
Hingga sakit yang ku rasa

Apa memang ini yang kamu inginkan
Tak ada sedikitpun niat tuk serius kepadaku

Katakan yang sebenarnya
Jangan mau tak mau seperti ini

*Akhirnya kini aku mengerti
apa yang ada dipikiranmu seLama ini
Kau hanya ingin permainkan perasaanku
Tak ada hati tak ada cinta

Akhirnya kini aku mengerti
Apa yang ada dipikiranmu seLama ini
Kau hanya ingin permainkan perasaanku
Tak ada hati tak ada cinta

apa saLahku..??

Tuesday, April 6, 2010

cry in the rain


Hujan tak henti-henti menumpahkan isinya, apa yang aku rasa, Lelah mendera, tubuh kehabisan sebagian tenaga, mata inipun malas untuk terbuka, tangan enggan untuk bergerak, kaki lelet saat melangkah. Pagi menjelang sudah bisa kutebak apa yang akan kulakukan hari ini, entah dirumah atau disekoLah. Dan dapat diprediksi apa yang akan terjadi dimalam hari. Bosan dengan segala aktivitas, jenuh dengan segala kegiatan, kemalasan sudah mencapai titik nadir.

Ingin rasanya menghentikan semuanya agar tubuh ini bisa diam sejenak, atau memang jiwa ini sedang mencapai titik jenuh? Dan semua kegiatan hanya menjadi penghapusan dan menunaikan segala kewajiban, bukan lagi untuk pencapaian tujuan.

Hujan semakin deras, terkadang mereda perlahan tapi rintiknya masih membuat pusing dikepala, memupus segala niat dan semangat yang ada. Tapi kulihat kedepan ada segenggam harapan dan asa disana dan mau tidak mau harus aku gapai. Walaupun dengan semangat yang terkikis aku harus tetap melangkah. Kubangun lagi puing-puing semangat yang hancur diterjang badai kemalasan.

Dengan mata setengah terpejam kulangkahkan kaki tanpa sepatu melewati percikan-percikan air, hanya sandal jepit yang melindungi kakiku. Dengan payung warna pink diatas kepala ku berLari menuju haLaman depan rumah untuk hujan2... Dan seiring hujan mengguyur, kusiram semangat ku yang telah layu karenanya.

Bisakah Timnas Inggris sehebat kLubnyaaa????


KLUB sepakbola asal Inggris mendominasi Eropa. Empat dari delapan tim yang masuk perempatfinal Liga Champions tahun ini berasal dari Inggris: Arsenal, Liverpool, Manchester United dan Chelsea. Namun apakah kehebatan klub bisa menular ke tim nasional (timnas) Inggris?
Asumsi yang sekarang mengemuka adalah, kehebatan di tingkat klub sukar ditularkan ke timnas karena mayoritas pemain di empat klub itu berasal dari luar Inggris. Artinya, pemain Inggris menjadi minoritas di klubnya sendiri.

Asumsi ini benar, jika kuantitas yang diliat dan bukannya kualitas.

Di Arsenal, hanya ada satu pemain asli Inggris yakni Theo Walcott. Dia masih muda, dulunya menjadi cadangan dan akhir-akhir ini mulai menjadi pilihan kendati dia rentan cedera. Kehadiran Walcott bisa menambah daya serang, namun jika dia absen Arsenal tetap merupakan tim tangguh.

Di Liverpool saat ini ada dua pemain Inggris yang selalu menjadi starter. Yakni pemain belakang Jammie Carragher dan gelandang Steven Gerrard. Carragher pernah menghuni timnas dan mengunduran diri karena jarang mendapat kesempatan. Sementara Gerrard kini menjadi motor utama Liverpool. Jika dia absen Liverpool kehilangan pola permainan. Gerrard adalah pemain terpenting di Liverpool dan perannya tak tergantikan.

Di MU ada penyerang Wayne Rooney dan bek Rio Ferdinand yang asli Inggris dan kerap menjadi starter. Masih ada dua pemain Inggris lainnya yakni Gary Neville dan kiper Ben Forster, yang biasa menjadi cadangan. Rooney adalah pemain penting MU sama halnya dengan Ferdinand. Kehadiran Rooney membuat MU menjadi sangat tajam. Sementara sosok Ferdinand merupakan palang pintu tangguh yang punya andil besar sehingga MU dinobatkan sebagai salah satu klub Eropa dengan pertahanan paling kuat. JIka Rooney-Ferdinand absen, MU akan kehilangan sekitar 30 persen kekuatan.

Bagaimana dengan Chelsea? Klub asal London ini juga dihuni pemain asli Inggris, walau juga tak banyak-banyak amat. Di lapanagan tengah ada sosok Frank Lampard dan Joe Cole, dan di belakang ada John Terry dan Ashley Cole. Mereka berempat merupakan pemain timnas.

Yang menarik adalah, semua pemain asal Inggris yang berada di empat klub tadi merupakan pemain inti timnas. Artinya pelatih Fabio Cappelo hanya perlu menambah beberapa pemain tambahan untuk skuadnya. Di depan ada Rooney dan Walcott. Di tengah ada Lampard, Gerrard dan Joe Cole (artinya hanya tersisa satu posisi yakni gelandang bertahan Gareth Barry atau pemain sayap yang bisa ditempati David Beckham).

Di belakang ada Ashley Cole di posisi bek kiri, serta Terry dan Ferdinand di bek sentral. Artinya pelatih hanya perlu mencari pemain bek kanan, yang bisa diisi Glend Johnson atau Mathew Upson.

Jadi untuk penyerang, Inggris punya pemain hebat pada sosok Rooney. Di tengah ada pemain-pemain terbaik Eropa yakni Gerrard dan Lampard, dan di belakang ada tembok tangguh Terry-Ferdinand. Apakah ini artinya timnas Inggris bisa berbuat banyak?

Jika hanya lolos ke putaran final FIFA World Cup 2010 Inggris mungkin bisa. Tapi untuk juara dunia, masih sukar. Karena timnas Inggris saat ini punya kelemahan mendasar: yakni penjaga gawang.

Kiper Inggris saat ini diisi David James dan Ben Forster, yang dimainkan saat laga persahabatan melawan Slovenia. Walau cukup lumayan, tapi kualitasnya mereka tidak menonjol. Setelah era Peter Shilton dan David Seaman, Inggris memang tak lagi memiliki kiper tangguh kelas satu macam Buffon (Italia) atau Iker Casillas (Spanyol).

Jika timnas Inggris saat ini punya kiper sehebat Buffon atau Casillas, tak ada satu tim yang bisa mengalahkan mereka!!